Kamis, 31 Agustus 2017

I



Haramkah bila aku jatuh hati padamu?
Sejak kapan blog-ku berubah jadi blog CINTA seperti ini? hmm, kurasa intinya sekarang blog ini jadi wadah yang menampung segala macam tulisanku. Tidak apa kan?
Kamu, yang baru sebentar aku jumpai
Kamu, yang belum sempat aku ceritakan tentang isi hati
Dan kamu, yang belum sempat kutanyai perkara hatimu untukku
Sayang, waktuku cuma sekejap disini
Hanya tinggal sepersekian menit saja
Lalu aku pergi karena tugas telah usai
Lalu, bagaimana tentang jawabannya?
Setiap malam aku terus mengembalikan memoriku pada hari-hari kemarin
Mengingat kembali bagaimana senyummu di kali pertama bertemu, mengingat kembali bagaimana matamu tertangkap basah menjelitku, mengingat kembali bagaimana cara bicaramu, mengingat kembali senyummu di kali pertama keakraban, dan mengingat kembali caramu disela kekakuan tentang perkara hati yang mungkin kamu mulai mengetahuinya.
Entah itu kebenaran atau hanya omong belaka. Kamu katakan pada seseorang bahwa aku mengingatkanmu pada wanita di masa lalu yang membuatmu trauma pada perkara hati dan kamu katakan pula bahwa kamu menyukaiku dengan kata BILA...
Sekarang, aku sadar bahwa pandangan itu, pandangan yang selama ini memberikan harapan di hatiku, tak lebih karena kamu teringat wanita di masa lalumu.
Tak apa. Asal kau tahu, bahwa aku menyukaimu bukan karena kamu terlihat sempurna di mataku tapi karena hatiku yang memilih untuk jatuh padamu. Lalu, haramkah bila aku jatuh hati padamu?
Jangan abaikan aku
Jadikan aku temanmu
Setidaknya, aku bisa melepas rindumu pada wanita yang pernah kamu cintai dulu.


Jumat, 02 Juni 2017

Sarna: "Jangan salahkan jilbab..."

"Berapa tahun kamu bakal hidup di dunia ini? selama-lamanya? engggak Yut. Paling lama juga taroklah 70 tahun. Habis itu meninggal, mau ngapain lagi? Apa yang udah kamu lakukan di dunia ini? Ingat yah, selangkah aja anak perempuan keluar rumah tanpa menggunakan hijab maka selangkah pula Ayah (Ayahmu) mendekat ke neraka."

"Hijrah Yut. Hijrah. Kamu mah bilangnya iya mulu tapi gak ada actionnya."

Sarna,  lahir pada tanggal 2 Februari 1997. Dan sekarang sedang menyelesaikan S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.  Sarna mengaku sudah banyak perubahan dalam hidupnya semenjak sekarang ini, tentunya dari perjalan hijrahnya, dari muslimah biasa yang insyaallah menjadi muslimah yang tak biasa. Dalam perjalanan hijrahnya, banyak kenikmatan dunia yang dirasakan teman-teman seusianya yang harus dia korbankan, salah satunya membatasi pergaulan dengan laki-laki yang bukan muhrim dan mahram. 

"Jujur, nyesal banget Yut pernah pacaran."

Sebelum memutuskan untuk hijrah, Sarna mengaku sempat beberapa kali menjalin hubungan pada saat SMA dan itu menurutnya tidak ada gunanya selain menghabiskan waktu untuk kemudharatan (keburukan). "Memang sih, gak semua orang yang pacaran itu melakukan hal yang tidak-tidak. Tapi, intinya kenapa kita harus menghabiskan waktu bersama orang yang belum tentu jadi jodoh kita? Pikir-pikir dulu deh sebelum memutuskan untuk pacaran. Tapi ingat, jatuh cinta itu hal yang wajar alias lumrah ya... namanya juga manusia, kita punya hati, kita punya perasaan untuk menyukai lawan jenis..." timpalnya.

Meski terlihat tertutup, Sarna merupakan muslimah yang aktif dalam organisasi. Dia pernah menjadi anggota dalam organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan sekarang menjadi sekretaris di HIMASOS (Himpunan Mahasiswa Sosiologi), selang itu Sarna juga aktif dalam pengajian. Nilai Indeks Prestasi (IP) yang dicapainya pun cukup memuaskan, yakni 3,70. 

"Ini jalanku. Kita gak berhak menilai siapa yang baik dan buruk. Kalaupun kamu melihat ada sifat dan perilaku aku atau siapapun itu yang belum baik, jangan salah jilbabnya..." akhirnya. (Lc)


Rabu, 31 Mei 2017

Galau karena Allah SWT



-WANITA-
Yang galau karena Allah
A story by Lucya Mayang Sary

1.                   Baper
Aku pernah jatuh cinta dan aku tahu rasanya. Aku merasa sangat bahagia saat bisa melihat wajahnya, berjalan berpas-pasan dengannya, apalagi sampai mendengar dia berdehem saat berjalan di depanku. Itu serasa bisa membuatku gila sesaat karena keranjingan bahagia sampai-sampai rasanya aku ingin berloncat ria di tempat itu juga.
Jatuh cinta, saat seseorang sedang jatuh cinta hanya ada dua jenis baper fisik yang dia lakukan tanpa dia sadari. Pertama, karena saking senangnya dia sampai lupa makan atau kebanyakan makanan. Dan yang kedua, karena saking bapernya tanpa dia sadari dia jadi super aktif atau kaku diam jadi patung karena salah tingkah.
Selain itu parahnya, lawan dari jatuh cinta adalah sakit hati. Saat sedang jatuh cinta bersiap-siaplah untuk sakit hati. Orang yang jatuh cinta sekalipun bisa sakit hati saat melihat orang yang dia suka lagi jalan sama teman wanitanya. Tanpa tahu sebenarnya siapa wanita yang jalan bareng, orang-orang yang sedang jatuh cinta langsung bawa perasaan dan sejurus saja jadi galau. Sebenarnya fenomena apa ini? Kenapa Allah begitu hebat merancang semuanya? Itu karena dia Tuhanmu, dia penguasa atas segala yang ada pada dirimu.
Bagaimana rancangan Allah yang sebenarnya? Allahualam, tiada yang tahu tapi itu begitu sempurna. Apakah berawal dari mata kemudian ke hati lalu ke jantung? Ataukah berawal dari mata kemudian ke jantung barulah ke hati?
Jauh dari itu, sebenarnya ada satu hal yang teramat membawa perasaan bagi makhluk yang di sebut ‘wanita’ hingga membuat dia galau semalaman. Adakah yang seperti itu? Ada. Saat Allah menyentuh hati seorang wanita untuk mulai jatuh cinta padanya.
Ya Rabb, sungguh engkau maha pemberi rahmat dan hidayah. Jikalau engkau hendak aku menutup apik tubuhku dengan menjulur tubuhku dengan kain longgar agar seseorang yang kau ciptakan untukku kelak merasa sempurna maka berikanlah aku petunjukmu, supaya aku tak meragu dalam melangkah. Berikanlah aku petunjukmu, Ya Rabb. Bila benar aku mendapat hidayah untuk itu, jadikanlah ini jalan yang mudah dan ringan untukku melewatinya, agar aku kuat mendengar apa yang tidak ingin aku dengar, agar aku kuat merasakan apa yang sebenarnya belum pernah aku rasakan sebelumnya, sungguh aku ingin bahagia di duniamu juga akhirat Ya Rabb.
Aku baper. Bapernya melebihi saat aku mulai menyukai ciptaannya. Dan aku baper, bapernya melebihi sakit hati yang pernah aku rasakan, hingga hampir setiap waktu aku gelisah dan galau memilih iya atau tidak untuk melaju dengan tampilan seperti itu. 
 Aku galau karena Allah.
Karena Surat Al-Ahzab ayat 59 : "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka."...

-to be continued-